Jumat, 20 April 2018

Profil Pesantren dan Madrasah IBS Plangitan Pati Jawa Tengah

  AL ISTI’ANAH BOARDING SCHOOL (IBS)

A.     Sejarah Pesantren Al Isti’anah
            Pondok Pesantren Al Isti’anah Plangitan Pati Jawa Tengah didirikan  pada tanggal 23 Agustus tahun 1993 oleh BRIPTU KH. Nur Rohmat, dibawah naungan dan pengelolaan Yayasan Al Isti’anah Plangitan Pati yang juga dipimpin oleh KH Nur Rohmat. Pesantren Al Isti’anah merupakan lembaga pendidikan agama yang bercirikhas pesantren salaf ala ahlissunnah wal jama’ah penerus tali tasbih walisongo di bumi Nusantara dan penerus tali perjuangan para pahlawan bangsa Negara Kesatuan Republik indonesia  dengan semboyan “ NKRI HARGA MATI ”.
 Sejak berdirinnya pesantren Al Isti’anah sampai sekarang, pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama klasik (kitab-kitab kuning) saja, tetapi juga  mendirikan unit pelatihan-pelatihan kerja (life skill) sebagai bekal dan mempersiapkan pengembangan potensi santri yang sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek memposisikan peranya kelak ketika terjun kemasyarakat. Saat ini pelatihan-pelatihan yang ada, diantaranya, unit mebelair/pertukangan kayu, pertukangan batu/bangunan pertanian/perkebunan, bengkel las dan menjahit. Kegiatan tersebut bertujuan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan santri untuk bertahan dan meningkatkan kualitas hidup dalam semua lingkungan dengan memanfaatkan sumbar-sumber alam yang tersedia. Terbukti banyak alumni santri yang disamping alim ilmu agam juga mampu bersaing dalam bidang usaha dan wirausaha dan juga untuk peningkatan mutu kualitas hidup bermasyarakat yang bermartabat dan terhormat. Itu adalah tujuan pengasuh pesantren, santri harus mampu bertahan hidup yang berkualitas dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, dan  jangan menjadi santri yang hanya mengharap pemberian orang lain ketika diundang pengajian.
B. PERKEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN AL ISTI’ANAH
Dalam catatan sejarahnya, proses pendirian dan pengajian pondok pesantren al Isti’anah bermula dari 11 santri yang datang kerumah KH Nur Rohmat di desa Puri Pati  kala itu (rumah kontrakan) berasal dari daerah kabupaten Grobogan, tepatnya dari Desa Kalanglundo kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan.  Dari sinilah cikal bakal berdirianya Pesantren Al Isti’anah. KH Nur Rohmat merasa mendapatkan suatu amanah yang tidak boleh ditolak dan harus dijalankan, bagaimana caranya santri yang ikut padanya ini ketika kelak pulang kerumahnya masing-masing membawa bekal kelimuan agama. Mulailah pencarian lokasi tanah yang akan dijadikan pendirian asrama santri, dari waktu pencarian kesana kemari akhirnya terdapat sebidang tanah dipinggiran desa plangitan sebelah selatan, yang masih ditumbuhi bambu dan berdekatan dengan kebun tebu yang sangat rindang. Tanah tersebut sudah lama ditawarkan oleh si pemiliknya, tetapi tidak ada yang mau membelinya, karena kondisi tanah yang belum layak didirikan bangunan diatasnya. Di sinilah KH Nur Rohmat merasa cocok untuk membelinya dan mungkin sudah takdir Allah kalau tanah ini harus menjadi cikal bakal tempat para santri mencari ilmu agama. Akhirnya singkat cerita berdirilah sebuah Pondok pesantren Al Isti’anah. Yang diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1993 di desa Plangitan Pati Jawa Tengah.

Bersama berjalannya waktu, Pendidikan di pesantren selalu berusaha meningkatkan kualitasnya, inisiatif dari pengasuh, karena dirasa kurang maksimal hasil pendidikan para santri di pesantren Al Isti’anah.  Mulai pada tahun 2000 M. Pesantren mengirimkan santri-santri yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan diniyahnya,  untuk tugas belajar di pesantren yang lebih besar, yaitu di Pondok Pesantren Sarang Rembang (Madrasah Gozaliyah Syafiiyah), pada periode pertama tersebut, tercatat kurang lebih 50 santri yang telah dikirim, dan semua biaya akomodasinya di tanggung oleh pesantren Al isti’anah. Pengiriman tugas belajar tersebut terus berjalan sampai sekarang tahun 2016 ini. Peningkatan kualitas santri dalam bidang ilmu agama masih menjadi prioritas utama, terbukti pada tahun 2006 pesantren mengirim 1 santri dengan biaya dari pesantren, untuk tugas belajar, di Universitas Islam tertua di dunia, yaitu Al Azhar Asy-syarif Kairo Mesir. Diikuti pengiriman kedua dan ketiga pada tahun 2009 dan 2010. Yang sekarang alumni Al Azhar ini, sudah menjadi tenaga pendidik di Madrasah Al Isti’anah Boarding School. Nah setelah 18 tahun pesantren beridiri, pasang surutnya santri yang mondok dan mengaji dipesantren, mengalami penurunan drastis, mungkin karena disebabkan perubahan sistem pendidikan modern yang menuntut harus mampu berinteraksi secara global, selain cakap ilmu agama, santri harus mampu mengusai ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK).
 Atas saran dan masukan dari para pembina pesantren, kini, pesantren Al Isti’anah, mulai mengembangkan lembaga pendidikan formal, yaitu MTs Al Isti’anah Boarding School (IBS) pada tahun 2011 dan MA Al Isti’anah Boarding School pada tahun 2012, yang memadukan kurikulum pesantren diniyah dan menginduk pada kurikulum Kementrian Agama Republik Indenesia. Pesantren berusaha adaptasi dengan perubahan zaman, yang awalnya hanya mengajarkan ilmu agama berbasis pesantren salaf saja. Kini menjadi pesantren semi modern perpaduan klasik dan modern. Semangat ini, tidak lain, untuk menghantarkan para santrinya, mampu menapaki era globalisasi zaman, yang semakin komplek dan meningkatkan SDM santri yang harus siap, mengemban tugas dakwah yang semakin berat di Nusantara ini. Kerisauan ini sangat terasa dengan perjalanan waktu generasi penerus bangsa dan agama ini harus seimbang dalam menuntut ilmu agama dan umum, guna manangkal serangan westernisasi atau penggerusan budaya lokal dengan budaya barat yang mengarah kepada ajaran kebebasan, yang tidak mengenal ajaran agama. Dengan demikian, pesantren menekankan, bahwa pendidikan karakter (akhlakul karimahala ahlissunnah yang santun, adalah landasan ideologi diatas pendidikan kelimuan yang lain. Fenomena ini semakin berkembang dan menuntut perubahan didalam dunia pendidikan. Selama ini santri tidak bisa masuk dalam jajaran birokrasi pemerintahan dikarenakan legalitas santri yang tidak memenuhi syarat. Sebaliknya, yang memegang tampuk pemerintahan tidak dari kalangan pesantren yang “maaf” moral dan karakternya kadang melenceng dari jalur lurus yang justru merugikan bangsa dan negara ini. Maka dengan ini, pesantren berharap sangat dan berusaha semaksimal mungkin, dan atas doa restu bapak/ibu semua, agar santri mampu mewarnai dan menjadi pelaku birokrasi cerdas, bersih, jujur dan amanah dalam mengemban tugas negara dan bangsa kita tercinta ini. Harapan tersebut semoga Allah berkenan memunculkan generasi yang dimulai dari pesantren Al Isti’anah ini.

CPerkembangan Lemabaga Pendidikan Al Isti’anah
Madrasah Al Isti’anah Boarding School, yang disingkat dengan sebutan IBS adalah sistem pendidikan madrasah formal fullday yang semua santri/siswanya wajib  berdomisisli di Pesantren (Boarding). karena, sistem pendidikannya dimulai dari bangun tidur sampai akan tidur lagi, semua itu bertujuan untuk menerapkan pendidikan karakter, disiplin dan pembinaan yang langsung diawasi oleh pengasuh dan para ustadz/pembimbingnya. Sistem ini, masih jarang diterapkan oleh lembaga pendidikan yang kita temui, karena besarnya kegiatan dan kebutuhan akomodasi, yang harus dikeluarkan oleh lembaganya. Nah, sistem ini, pesantren bertekad dan berani menerapkannya, walau masih banyak keterbatasan sarana prasarana yang ada, karena hasilnya sangat nyata dan dirasakan oleh masyarakat, khususnya para wali santri. Semuanya tersebut, pesantren yakin dan selalu memohon pada Allah semoga berkenan bersama kita, jika kita sunggung-sungguh dalam berjuang, untuk kejayaan AgamaNya. karena bagi Allah, semua perkara di dunia ini, tidak  ada yang mustahil jika Allah berkehendak, semuanya sangat mudah diwujudkanNya. Dari dasar itu pesantren sedikitpun tidak akan gentar dan mundur sejengkalpun, ketika kaki ini melangkah kedepan, walaupun terdapat beberapa pihak lain, yang melihat sebelah mata atau tidak setuju kepada pesantren ini, karena lembaga kami, yang masih seperti balita yang baru berlatih berdiri ini, dianggap memaksakan, harus bisa berlari kencang. Toh teryata fakta menjawabnya, bahwa, hasilnya pesantren dan madrasah yang dibilang masih bayi bisa berdiri dan langsung lari.

Perkembangan dan keberhasilan madrasah/ santri dalam  jangka waktu kurang lebih 5 tahun terakhir ini sangat tampak signifikan sekali. Dari kuantitas santri sejak berdiri pada tahun 2011 yang hanya terdapat 11 anak santri sekarang mencapai hitungan diatas 400an santri. Dengan demikian, terbukti lembaga pendidikan Al Isti’anah ini sudah diterima oleh masyarakat. Sebaliknya jika lembaga ini tidak diterima maka dalam hitungan 5 tahun akan semakin terpuruk jumlah santri.
Disisi lain lembaga Pendidikan Yayasan Al Isti’anah dalam perkembangan kualitas sudah cukup tampak dipermukaan. setelah para santri terbukti mampu bersaing dengan santri lain di kabupaten Pati dalam bidah penguasaan ilmu agama, terbukti pada bulan April tahun 2014, santri Al Isti’anah memborong piala lomba baca kitab sekabupaten pati juara umum 3 dibawah dua pesantern besar YPRU Guyangan Trangkil dan Pesantren Kajen Margoyoso yang diikuti 17 Pesantren .

Pada tahun pelajaran 2014-2015 juga telah meluluskan 56 santri tingkat Aliyah (MA) dengan masuknya santri pada peringkat rengking 3 Ujian Akhir Madrasah Bersetandar Nasional (UAMBN) se KKMA N 1 Pati, hasil ini tentu mengejutka beberapa pihak, karena kami sebagai pendatang baru didunia madrasah, bahkan madrasah kami yang masih dalam proses terakreditasi ini sudah bisa mewarnai dunia madrasah. Tidak cukup berhenti itu saja, Madrasah Al isti’anah juga menghantarkan 3 santrinya  menembus tes masuk Universitas Islam tertua di Dunia yaitu Al Azhar Assyarif  Mesir bersaing dengan seluruh siswa dari seantero Nusantara, capaian ini tentu menjadi salah satu bukti keberhasilan lembaga kami. Pesantren tidak hanya menghantar tapi membiyai semua keperluan pembiayaan mulai dari tes, pengurusan paspor dan tiket pesawat terbang ke Mesir, yang semua itu terbilang langka di dunia Madrasah, tapi al hamdulillah pesantren Al Isti’anah mampu menerapkannya.

Pada tahun 2015 Lembaga Pendidikan Al isti’anah juga sukses menugaskan belajar 1 santri untuk belajar di Universitas Diponegoro Semarang lewat jalur SBMPTN jurusan IT , 3 santri tugas belajar di Universitas Muria Kudus , 1 santri masuk Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Kudus dan mengirim tugas belajar  4 santri ke lembaga kursus penguasaan bahasa inggris di Pare Kediri Jawa Timur. Semua pembiayaanya ditanggung oleh Pesantren /Yayasan Al Isti’anah.
Pada Tahun 2015 ini menjadi pembuktian kualitas ketika anak-anak santri menyabet juara 1 lomba pidatoh bahasa arab dan juara 3 pidatoh bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAI Pati) dalam rangka Diesnatalis (Ulang Tahun STAI Pati) yang diikuti 17 madrasah dan Sekolah.  Sontak nama Al Isti’anah menjadi buah bibir pada waktu itu di STAI Pati, semua bertanya bahkan ada yang belum tahu mana Al Isti’anah itu ? tanya salah satu pendamping peserta dan siapa gurunya ? lulusan darimana? Salah satu pendamping santri Al Isti’anah menjawab gurunya lulusan Al Azhar Mesir.
Pada pertengahan tahun 2016 ini, tepatnya pada bulan Maret 2016 pesantren dikagetkan dengan datangnya piagam penghargaan Sekolah dengan Indek Integritas Penyelenggara Ujian Nasional yang tinggi (IIUN) baik MTs maupun MA Al Isti’anah Boarding School dengan IIUN 83.30 untuk MTs dan 81.23 untuk MA dari KEMENDIKBUD RI. Piagam penghargaan ini hanya diberikan kepada sekolah yang mempuyai data integritas kejujuran dalam menyelenggarana ujian nasional yang langsung diuji oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dari data madrasah kurang lebih 50 madrasah se KKM-MAN 1 Pati / KKMTs Gembong Pati, hanya 2 madrasah yang mendapatkan piagam penghargaan ini, diantaranya adalah Madrasah Al Isti’anah Boarding School Plangitan Pati. Perlu diketahui, Madrasah Al Isti’anah menerapkan peraturan yang sangat ketat, semua santri wajib berdomisili di pesantren dan melarang santrinya membawa alat elektronik/HP. Nah, dari sini pendidikan kedisiplinan dan pembentukan karakter dimulai, pesantren mempuyai MOTTO “ CERDAS, SEMANGAT, JUJUR DAN MUDAH DIATUR”
1.    Cerdas artinya santri harus tanggap tangguh dan tanggon dalam menghadapi persolan pendidikan maupun persoalan hidup kelak. Santri tidak boleh lembek dan lamban dalam mengambil keputusan.
2.    Semangat artinya santri harus bersemangat belajar tidak boleh lembek dan tidak boleh memandang pesimis dari mana latar belakangnya, karena jika mau semangat semua cita-cita akan berhasil.
3.    Jujur. Artinya santri sejak dini, dimulai dari pesantren ini dilatih dengan sifat kejujuran mulai dari tingkah laku perkataan dan perbuatannya.
4.    Yang terakhir adalah mudah diatur : artinya santri harus disiplin mematuhi semua peraturan dan meninggalkan semua larangan yang ada di Pesantren. Dengan demikian santri akan terbiasa berjalan sesuai peraturan, dengan harapan kelak menjadi insan dan bangsa yang taat akan peraturan Agama dan Negaranya.

D.     Renacana dan Tujuan Pesantren
Yayasan dan atau Pondok Pesantren Al Isti’anah sebagai lembaga pendidikan keagamaan mengutamakan pendidikan moral dan karakter sesuai ajaran Islam. Untuk menunjang keberhasilan suatu proses belajar mengajar terdapat sarana prasarana yang representatif dan memadahi di lembaga pendidikan Yayasan Al Isti’anah. Setelah melewati beberapa tahap pembangunan gedung dan sarana penunjang lainya di Madrasah ini. Walaupun masih dalam proses penyelesaian pembangunan yang belum sempurna karena keterbatasan dana yang ada selama ini. Perlu disampaikan, semua pembangunan ini atas dana swadaya yang tidak pernah mengajukan proposal kepada pemerintah dan tidak menerima bantuan yang berasal dari pemerintah. Kami hanya menerima bantuan dari para dermawan yang ikhlas dalam membantu proses pembangunan ini, yang telah digerakkkan hatinya untuk menengok jerih payah pesantren selama ini. Dan karena kami yakin masih banyak para dermawan yang ikhlas menyalurkan hartanya untuk kepentingan agama Islam ini. Pembangunan sarana prasarana yang selama ini telah berjalan dalam jangka 4 tahun adalah, pembangunan 1 gedung MTs 2 lantai dan 1 Gedung 2 lantai yang rencananya 4 lantai untuk MA, yang telah menghabiskan dan kurang lebih 3 milyar rupiah. Setelah perjalanan tersebut, dari sedikit keberhasilan di atas pesantren pada tahun pelajaran 2016/2017 ini bermaksud medirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK-IBS) berbasis pesantren yang semua santrinya wajib berdomisili di Pesantren seperti halnya MTs dan MA IBS di atas, dengan demikian pesantren saat ini sedang melakukan proses pembebasan tanah dan bangunan seluas - + 4700 M eks SMP Purnama Pati yang mencapai nominal harga Rp 7.000.000.000 (7 Milyar rupiah), untuk itu kiranya, mohon doa restu dari bapak/ibu para dermawan bisa membantu baik moril maupun matriel menyisihkan hartanya untuk ikut meringankan beban kami.
Sedangkan tujuannya adalah untuk memperluas dan meningkatkan SDM santri yang kelak menjadi seorang sarjana teknik atau insiyur yang mahir dan faham membaca Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir lainya atau mampu membaca Shohih Bukhori dan kitab-kitab hadits lainya dengan fasih. Karena selama ini banyak yang pintar dan pandai baca kitab tetapi bukan insiyur, sebaliknya banyak sarjana atau insiyur tetapi tidak bisa membaca kitab Tafsir dan Shoheh bukhori . berangkat dari ide tersebut kita tentu ingat dengan para tokoh cedekiawan muslim pelopori sarjana muslim ulama’-ulama’ salafussholih dalam bidang sains seperti 1. Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, 2. Abu Musa Jabir Bin Hayyan Orang-orang Eropa menamakannya Gebert 3. Abu Raihan Al-Biruni  merupakan matematikawan Persia, 4. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham  dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, . 5Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat. Tokoh-tokoh ini merupakan embrio pemikir muslim dan penemu sebelum orang-orang barat menemukan disiplin keilmuan sains modern sekarang ini.  Diantaranya sainsnya : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan  ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Berkaca dari Pengalaman tersebut pesantren sebegai lemabaga Islam berusaha memberikan layanan pendidikan dan pusat pengembangan yang maksimal . dengan harapan semoga generasi yang pernah jaya dimasa lalu Allah berkenan memunculkan kembali dimulai dari pesantren Al Isti’anah ini  dengan bantuan para muhsinin dermawan yang telah digerakkan hatinya oleh Allah untuk berpartispasi . Kita lihat sekarang ini banyak insiyur,arsitek atau ilmuan sains tapi gersang dengan ilmu agama (insiyur tapi “maaf “ tidak bisa baca kitab dan banyak yang bisa baca kitab “maaf“ tapi tidak insiyur) harapan pesantren bisa menghantarkan para alumni, bisa mewarnai di dunia sains modern yang berkembang pesat pada masa sekarang ini dengan tetap memegang nilai-nilai ajaran Islam yang kokoh. Karena bukan tidak mungkin itu semua bisa terwujud atas izin Allah SWT. Apabila kita mau berusaha dan berdo’a Amiin.
E. Sistem Akademik
Sistem akademik di pondok pesantren al isti’anah terbagi atas dua jalur, yaitu jalur ajar dan jalur asuh. Jalur ajar (atau jalur pengajaran) merujuk pada jalur pendidikan yang fokus pada Kegiatan-kegiatan kualitas intlektual santri.
          Sementara itu, jalur asuh (atau jalur pengasuhan) menitikberatkan pada pengawasan kehidupan santri di lingkungan asrama selama 24 jam. Agenda dan program yang disediakan oleh pondok pesantren al isti’anah ditujukan untuk mengadakan perwalian dan pengasuhan terhadap santri dalam berbagai aspek, mulai dari etika moral(akhlaqul karimah) kepribadian, dan sikap kelakuan.
F. Tenaga Pendidik dan Pengajar.
            Saat ini, jumlah guru di pondok pesantren Al Isti’anah berjumlah 55 guru formal dan 40 guru diniyah dan 10 karyawan madrasah, semua guru diniyah dan sebagian guru formal tinggal bersama bersama santri dalam satu kawasan pondok pesantren. Para guru dan santri berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah dan bahkan dari luar propnsi (pulau jawa, Kalimantan, Sumatra dan lainya) sehingga terjalin sebuah komunitas yang majmuk dan kultural.
Guru di pondok pesantren Al Isti’anah, baik guru formal dan diniyah, adalah tenaga pendidik dan pengajar yang berpengalaman dalam dunia pendidikan pondok pesantren (alumni pondok pesantren). Mereka mendidik dan mengajar materi dan kajian keislaman yang menjadi cirikas sebuah pondok pesantren. Sedangkan maateri-materi umum diasuh oleh guru yang berasal dari lulusan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
          Latar belakang pendidik (educational backround) pondok pesantren Al Isti’anah antara lain:
·         Pondok Pesantren Al Isti’anah Plangitan Pati;
·         Pondok Pesantren Sarang Rembang (Madrasah Gozaliyah Syafiiyah) Sarang;
·         Pondok Pesantren Al Ma’ruf Bandung Sari Ngaringan Grobogan (Mandrasah Manbaul Ulum Bandung Sari)
·         Pondok Pesantren Manbaul Huda Talok wohmojo Ngawen Blora;
·         Universitas Al Azhar Kairo Mesir;
·         UIN Walisongo Semarang;
·         Unisula Semarang;
·         UIN Jogjagarta;
·         UNNES Semarang;
·         IKIP PGRI Semarang;
·         UNY Jogjakarta;
·         UNM Malang Jatim;
·         UMK Kudus ;
·         UMS Surakarta;
·         UGM Jogjakarta;
·         UNDIP Semarang;
·         UNTAG Semarang;
·         UNSUD Purwokerto;
·         UNWAHAS Semarang;
·         Sekolah Tinggi Agama Islam Pati

Fungsi guru di pondok pesantren ini ada dua macam, yakni fungsi formal-akademik, yaitu kedudukan guru sebagai tenaga pendidik dan fungsi organisasi. Dalam konteks fungsi organisasi, setiap guru pondok pesantren Al Isti’anah, tanpa kecuali, berperan aktif dalam organisasi dan kepanitiaan internal pesantren. Dengan demikian, setipa guru memiliki tanggung jawab ajar dan asuh terhadap seluruh santri. Tugas ajar dalam kelas, sementara tugas asuh ada di organisasi.
Seperti disebutkan sebelumnya, guru-guru diniyah dan sebagian formal berdomisili di kawasan pesantren dan masih tahap diusahakan rencana kedepan semua guru berdomisili di kawasan pesantren. Hal ini dicanangkan agar setiap guru dapat melaksanakan tugas ajar dan tugas asuhnya secara maksimal dengan berada di tengah-tengah santri setiap hari.
G. Fasilitas-Fasilitas yang ada di Pesantren
·         Asrama Pesantren
·         Masjid / Mushola
·         Gedung Madrasah (masih dalam tahap penyelesaian pembangunan)
·         Kantin Pesantren
·         Kendaraan oprasional Pesantren
·         Bengkel Las
·         LABORAT IPA dan Bahasa (tahap proses pembangunan)
·         Bengkel Mesin (tahap proses pembangunan)
·         Jahit
H. Data Lokasi Madrasah Al Isti’anah Boarding School
Alamat         : Komplek Pondok Pesantren Al Isti’anah Plangitan Pati Jawa Tengah (Jalan     Ronggo Warsito Gang Nangka Plangitan Pati 59113 )
No Telepon   : Kantor Madrasah IBS 082331754771
                   : Kantor Pesantren Putri 082328896151
                   : Kantor Pesantren Putra 085225392734

Tidak ada komentar:

Posting Komentar